Laman

Kamis, 24 Oktober 2013

TORTOR " CULTURE OF INDONESIA "



                                                         Photo's by : Arifin Al Alamudi

 Bangga rasanya melihat photo dengan tema budaya batak menjadi salah satu pemenang di Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia. Apresiasi yang dalam dari saya pribadi haturkan kepada mas Arifin memilih subject adat batak ini sebagai bahan yang anda perlombakan. Tidak dapat dipungkiri, pemuda kalangan sekarang lebih mementingkan ego modernisasi tanpa sedikitpun combine culture Indonesia. Sangat disayangkan sekali, ketika dunia takjub dengan keberanekaragaman culture yang kita milik,namun disisi lain kita sebagai " pemilik " kurang memperhatikan culture yang leluhur wariskan kepada kita. 

Kita sebagai pemuda Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki. Dengan teknologi yang lengkap, kita diberikan kemudahan mengakses culture supaya dengan kreativitas yang kita miliki dapat menkemas budaya kita terlihat modern tanpa mengubah unsur alami dan makna budaya kita. Sebagai anak batak, ketika saya pergi kenegeri orang  pasti membawa sebuah "ULOS"(kain yang disakralkan oleh adat batak) dari Indonesia untuk saya perkenalkan kepada mereka. Bukan untuk pemerintah, bukan untuk lembaga , melainkan untuk melestarikan budaya batak yang menjaga dan membentuk karakter saya seperti ini. Tujuan lainnya adalah menghidupkan kembali budaya dan perekonomian kampung batak di daerah Toba.

Tortor merupakan tarian khas orang batak ketika mereka mengadakan sebuah pesta sebagai rasa mengucap syukur kepada yang maha kuasa. Kemudian tarian ini dikembangkan menjadi beberapa jenis : seperti tortor sigale-gale, tortor Sihutur sasak, dan lain sebagainya. Mereka pun dengan lincah memperlihatkan kepiawaian mereka dalam "MANORTOR" di dalam suatu acara orang batak. Ini penampakan sekilas ketika abang saya menari tortor di adat pernikahannya.



Ini budaya yang harus kita lestarikan dari leluhur kita. Kita buang egoisme dan ketidakpedulian kita, belajar dari masa kehilangan budaya yang pernah kita rasakan akibat klaim dari negara tetangga tentang "TORTOR" adalah tarian mereka. Ketika sesuatu yang benda milik kita yang tidak kita rawat diambil orang, barulah disitu kita bereaksi. Sebelum telat mari pemuda Indonesia merawat dan melestarikan budaya negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar